.gif)
Lampung Barat – detik35.Com
Wakil Ketua DPRD Provinsi Lampung, Jihan Nurlela Fadillah, resmi membuka Pasar Tematik Wisata Jelajah Danau Ranau yang terletak di tepian Danau Ranau, Kecamatan Lumbok Seminung, Lampung Barat, Minggu (15/6/2025). Dalam sambutannya, politisi dari Fraksi NasDem ini menyebut pasar tersebut sebagai salah satu yang terindah di Indonesia, baik dari sisi lokasi geografis, konsep tematik, hingga manfaatnya bagi ekonomi masyarakat lokal.
"Saya meyakini, pasar ini bukan hanya pusat perdagangan, tapi juga ikon wisata yang luar biasa. Perlu dijaga dan dirawat bersama, agar mendatangkan manfaat jangka panjang," tegas Jihan sebelum menandatangani prasasti peresmian.
Pasar Tematik yang berada tepat di kaki Gunung Seminung dan menghadap langsung ke Danau Ranau ini dirancang sebagai ruang interaksi ekonomi dan budaya, yang memadukan aktivitas jual-beli hasil lokal seperti ikan air tawar dan alpukat unggulan, dengan panorama wisata yang memikat.
Menurut Jihan, keberadaan pasar ini merupakan hasil sinergi pemerintah daerah dan pusat, khususnya dalam mengalokasikan anggaran infrastruktur berbasis potensi lokal.
"Ini prestasi besar Bupati Lampung Barat karena berhasil mengintegrasikan visi wisata dengan potensi lokal, sekaligus mendapat dukungan pusat," ucapnya mengapresiasi.
Untuk mendukung kelancaran kunjungan wisatawan dan distribusi logistik ke wilayah Danau Ranau, Pemerintah Provinsi Lampung telah menganggarkan dana sebesar Rp5 miliar dalam APBD Perubahan 2025. Anggaran ini akan digunakan untuk memperbaiki jalan provinsi yang menghubungkan Liwa hingga perbatasan Sumatera Selatan.
Kami di DPRD Provinsi sudah dorong dan kawal. Jalan ini adalah nadi utama untuk akses wisata dan ekonomi warga. Harapannya, tahun depan bisa kita tangani lebih menyeluruh," ujar Jihan.
Usai meresmikan pasar, Jihan bersama Bupati Parosil Mabsus, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, dan dua anggota DPRD Provinsi Lampung, Sasa Chalim dan Galang Rahman, mengikuti rangkaian Jelajah Danau Ranau menggunakan kapal wisata.
Kegiatan ini sekaligus menjadi simbolisasi sinergi antara pelestarian alam, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan promosi wisata berbasis kearifan lokal.(Red)
