Karimun, Kepri –detik35.com
Salah satu pangkalan gas LPG 3 kilogram bersubsidi di wilayah Kabupaten Karimun diduga tidak melayani masyarakat sekitar sebagaimana mestinya. Ironisnya, gas subsidi tersebut justru lebih banyak dijual ke kalangan pengusaha, seperti rumah makan dan usaha komersial lainnya.
Warga sekitar mengaku kesulitan mendapatkan gas melon tersebut karena stok di pangkalan selalu habis sebelum sempat mereka beli.
"Kami sudah beberapa kali ke pangkalan, tapi selalu dibilang habis. Padahal kami lihat ada kendaraan angkut yang membawa banyak tabung," ujar salah satu warga, Kamis (26/6/2025).
Menyikapi dugaan tersebut, Ketua LSM Forkorindo Kabupaten Karimun, Edward Simanjuntak, angkat bicara. Ia meminta Dinas Perdagangan setempat untuk tidak menutup mata dan segera mengambil tindakan tegas.
"Kami minta Dinas Perdagangan jangan tutup mata. Ini menyangkut hak masyarakat kecil yang seharusnya dilindungi. Kalau benar ada pangkalan yang menyalahi aturan, harus segera ditindak," tegas Edward.
Ia juga meminta agar distribusi gas subsidi ini diawasi ketat, agar tidak dimanfaatkan oknum untuk meraup keuntungan pribadi, sementara warga kecil justru menjadi korban.
Pihak Dinas Perdagangan Kabupaten Karimun hingga berita ini diturunkan belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan tersebut.