-->

Notification

×

Iklan

 


Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Cegah Dirut Sritex ke Luar Negeri, Kejagung Dalami Dugaan Korupsi Kredit Bank Rp 692 M

| June 08, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-08T02:42:34Z

Jakarta ,detik35.Com

 Aroma skandal di balik megapabrik tekstil nasional makin terkuak. Kejaksaan Agung resmi meminta Imigrasi mencegah Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), Iwan Kurniawan Lukminto (IKL) untuk bepergian ke luar negeri. Pencegahan berlaku sejak 19 Mei 2025, menyusul dugaan korupsi jumbo dalam pemberian kredit dari dua bank daerah.


"Iya benar, terhadap IKL telah dilakukan pencegahan," kata Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar, Sabtu (7/6/2025).


IKL dicegah setelah sebelumnya diperiksa sebagai saksi pada 2 Juni lalu. Ia merupakan adik kandung Iwan Setiawan Lukminto, Komisaris Utama Sritex, yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang menyeret dana kredit lebih dari Rp 692 miliar.


Tak sendiri, Kejagung juga menjerat dua nama lain:

- .Zainuddin Mappa, eks Dirut Bank DKI (2020), dan

- .Dicky Syahbandinata, eks Kepala Divisi Komersial & Korporasi Bank BJB.


Keduanya diduga “menggelontorkan” kredit masing-masing sebesar Rp 149 miliar (Bank DKI) dan Rp 543 miliar (Bank BJB) kepada Sritex tanpa prosedur ketat, hingga berujung pada dugaan tindak pidana korupsi.


“Penyidik menemukan alat bukti cukup. Kami sedang kembangkan terus,” tegas Direktur Penyidikan Jampidsus, Abdul Qohar, dalam konferensi pers (21/5/2025).


Kejagung kini membidik skema di balik pemberian kredit jumbo itu. Pertanyaan besar mencuat: Apakah ada penjaminan fiktif? Siapa aktor penghubung antarbank dan korporasi? Dan—yang lebih sensitif—apakah ada jejak intervensi elite?


Iwan Kurniawan sendiri belum ditetapkan sebagai tersangka. Namun status pencegahannya menjadi sinyal bahwa perannya tidak kecil dalam konstruksi perkara ini. Di internal Sritex, ia memegang kendali penuh sebagai Dirut, sementara sang kakak menguasai sisi komisaris.


Kejagung belum buka semua kartu. Tapi satu hal jelas: krisis kepercayaan pada tata kelola kredit bank daerah kini makin tak bisa disembunyikan.(Red)

×
Berita Terbaru Update