Pesawaran, Lampung – detik35. Com
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (Sekjen DPP PWDPI), Nizar, angkat bicara soal robohnya sebagian bangunan Gedung DPRD Kabupaten Pesawaran, Lampung, yang terjadi pada Jumat (23/5/2025).
Dalam keterangannya, Nizar menyoroti pentingnya pemeliharaan gedung secara berkala sebagai langkah pencegahan dini terhadap potensi kerusakan bangunan yang dapat membahayakan keselamatan.
“Pemerintah kabupaten maupun seluruh satuan kerja (satker) seharusnya menjadwalkan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan gedung, terutama bangunan yang memiliki elemen arsitektural seperti gapura, monumen, maupun gedung berornamen interior atau eksterior berbahan ACP, GRC, plat besi, ferocement, serta bahan lain yang menggunakan rangka baja hollow atau besi siku,” ujar Nizar.
Sebagai pakar arsitektur dan konsultan konstruksi, Nizar menjelaskan bahwa bahan logam seperti besi kanal (canal) sangat rentan mengalami korosi jika tidak dirawat secara rutin. Kondisi tersebut dapat menyebabkan melemahnya las-las pengikat serta sambungan-sambungan struktural bangunan.
“Apalagi jika rangka tersebut menjadi penopang utama atau pengikat ke struktur utama bangunan. Kalau sudah lebih dari 13 tahun tidak dirawat, seperti yang terjadi di Pesawaran, jelas ini sangat membahayakan,” tegasnya.
Ia menambahkan, faktor cuaca turut mempercepat proses degradasi material. Beban tambahan akibat korosi atau kelembapan bisa menyebabkan material pelapis seperti ACP, GRC, dan besi plat menjadi lebih berat dan rawan lepas jika tidak didukung oleh rangka yang kokoh dan terawat.
“Setiap material logam memiliki masa pakai dan wajib mendapatkan perawatan rutin. Jika diabaikan, risiko roboh atau lepasnya bagian bangunan sangat besar. Ini yang kami sayangkan atas kejadian di gedung DPRD Pesawaran,” pungkasnya.(Redaksi)