Jakarta – detik35. Com
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memberikan perhatian serius terhadap kinerja realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di seluruh pemerintah daerah (pemda) se-Indonesia. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Percepatan Realisasi APBD Tahun 2025 yang digelar secara virtual dan diikuti oleh seluruh kepala daerah dari Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta
Dalam paparannya, Mendagri menekankan bahwa percepatan realisasi belanja daerah sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Belanja pemerintah, khususnya di daerah, diyakini dapat meningkatkan jumlah uang yang beredar di masyarakat, yang pada akhirnya memperkuat daya beli dan perekonomian lokal.
Tito mengungkapkan, beberapa daerah menunjukkan kinerja positif dengan realisasi APBD yang tinggi. Namun, ia juga menyoroti sejumlah daerah yang perlu segera melakukan perbaikan karena realisasi APBD-nya masih tergolong rendah.
Daerah dengan Realisasi APBD Terendah:
Berdasarkan data yang dipaparkan, berikut adalah sejumlah daerah dengan kinerja realisasi APBD terendah hingga awal Mei 2025:
Provinsi: Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Barat Daya, Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan.
Kabupaten: Tanah Laut, Keerom, Mappi, Muara Enim, Fakfak, Yalimo, Teluk Bintuni, Berau, Biak Numfor, Manokwari Selatan.
Kota: Lubuk Linggau, Sorong, Makassar, Pematang Siantar, Pagar Alam, Tidore Kepulauan, Palembang, Kupang, Pare-Pare, Medan.
Tito meminta daerah-daerah tersebut segera melakukan evaluasi dan mempercepat penyerapan anggaran agar program pembangunan dapat berjalan maksimal.
Pemerintah pusat, melalui Kemendagri, berharap semua pemerintah daerah mempercepat proses pengadaan barang dan jasa serta mempercepat program-program strategis. Hal ini penting agar target-target pembangunan dan pemulihan ekonomi pasca pandemi dapat tercapai secara optimal.