Jakarta, detik35. Com
Gubernur Riau, H. Abdul Wahid, didampingi para bupati dan wali kota se-Riau, melakukan kunjungan kerja ke Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di Jakarta. Dalam kunjungan yang berlangsung intensif tersebut, rombongan kepala daerah disambut langsung oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, membahas penguatan infrastruktur transportasi Riau sebagai wilayah strategis nasional dan kawasan penopang jalur perdagangan internasional.
Dalam pemaparannya, Gubernur Wahid menekankan bahwa Provinsi Riau adalah titik sentral Sumatera, dengan posisi geopolitik yang sangat strategis. “Kami berada tepat di tengah Pulau Sumatera dan langsung menghadap Selat Malaka, jalur laut tersibuk kedua di dunia setelah Selat Hormuz. Ini bukan hanya peluang, tapi juga tantangan besar jika tidak dibarengi dengan dukungan infrastruktur yang memadai,” tegasnya.
Wahid menyampaikan bahwa Riau memiliki profil ekonomi dan sumber daya yang unggul: wilayah laut yang luas, daratan subur, dan gugusan kepulauan yang kaya potensi. Sektor andalan Riau meliputi migas (dengan 12 Wilayah Kerja aktif), perkebunan kelapa sawit, karet, kelapa, sagu, dan pertambangan. Kontribusi energi dan ekspor dari Riau untuk nasional sangat signifikan.
Namun, persoalan keterisolasian antarwilayah, keterbatasan pelabuhan bertaraf internasional, akses bandara, dan belum optimalnya jalan logistik utama menjadi penghambat utama dalam mengakselerasi potensi tersebut. “Distribusi barang dari pesisir ke daratan, dari pulau-pulau ke pusat industri, masih sangat tergantung pada cuaca dan belum didukung konektivitas multimoda yang kuat. Ini perlu intervensi negara,” ujar Wahid tegas.
Ia juga mendorong realisasi pembangunan dan revitalisasi sejumlah pelabuhan strategis, pengembangan bandara kargo, dan penguatan jalur logistik darat yang menghubungkan kawasan industri dan pelabuhan laut. Menurut Wahid, tanpa intervensi infrastruktur nasional, Riau akan kehilangan momentum sebagai simpul logistik dan investasi regional.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi merespons positif dan menyatakan Kemenhub akan mengkaji secara prioritas usulan Pemprov Riau. "Kami memandang Riau sebagai provinsi dengan potensi logistik dan konektivitas strategis di kawasan barat Indonesia. Kolaborasi pusat dan daerah adalah kunci agar pembangunan tidak parsial, tapi terintegrasi," ujar Dudy.
Dalam waktu dekat, Kemenhub akan menurunkan tim teknis lintas direktorat untuk menindaklanjuti proposal pembangunan yang diajukan Pemprov Riau, termasuk kemungkinan masuknya proyek infrastruktur Riau dalam daftar PSN (Proyek Strategis Nasional) tahun anggaran mendatang.
Kunjungan ini merupakan bagian dari langkah proaktif Gubernur Abdul Wahid untuk memastikan Riau tidak hanya menjadi daerah penghasil, tetapi juga menjadi pusat distribusi, logistik, dan ekonomi maritim unggulan nasional.(Red)