Notification

×

Iklan

 


Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Prabowo Selamatkan Uang Negara Rp50 Triliun Sebut Ekonom

| May 27, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-05-27T15:01:22Z

 


Jakarta,Detik35.Com – Ekonom senior Rizal Ramli memuji Menteri Pertahanan Letjend TNI (Purn) Prabowo Subianto dalam acara Indonesia Lawyers Club atau ILC, besutan Karni Ilyas, beberapa waktu lalu.

Rizal Ramli menyebut Ketua Umum Partai Gerindra itu telah berkontribusi dalam menghemat uang negara hingga Rp 50 triliun.

Kok bisa? Pasalnya, Prabowo tidak mau menandatangani proyek pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang harganya sudah dinaikkan jauh melebihi harga asli.

Rizal Ramli menjelaskan meskipun tidak pernah muncul di pemberitaan, Prabowo telah turut berjasa kepada perekonomian Indonesia. Kendati sebagai menteri pertahanan Prabowo memiliki wewenang penuh, namun Prabowo disebut sangat tegas dan bertanggung jawab terhadap proyek pembelian alutsista.

Ketika mendapati adanya pengajuan proyek yang anggarannya dibuat jauh melebihi harga asli barang, kata Rizal Ramli, Prabowo dengan tegas menolak pengadaan tersebut.

“Terima kasih sama Prabowo, enggak kedengeran suaranya, tapi dia tidak tanda tangani semua proyek pembelian alutsista yang mark up-nya lebih dari sepuluh persen,” ujar Rizal Ramli.

Diketahui, total penghematan yang didapat dari tindakan Prabowo tersebut mencapai hingga Rp50 triliun rupiah.

“Itu dia menghemat sekitar 3,4 miliar dolar diem-diem, total Rp 50 triliun,” ungkap Rizal Ramli.

Rizal menyebut bahwa biasanya anggaran yang diajukan untuk membeli alutsista sudah di naikkan dari harga barang.

“Karena biasanya mark up alutsista itu ratusan persen, ada yang ribuan persen, dia maksimum sepuluh persen. Di atas sepuluh persen dia enggak mau tanda tangan,” ungkap Rizal Ramli.

Prabowo, lanjut Rizal Ramli, dengan berani mengambil keputusan tegas dan menolak pengajuan proyek yang mengambil keuntungan lebih dari sepuluh persen.

“Dia udah lapor sama Jokowi, setor sekitar 3,4 miliar dolar, itu hampir 50 triliun, tahun kemarin,” tandasnya. (Red/*)

 

×
Berita Terbaru Update